
Judul film : Flightplan
Sutradara: Robert Schwentke
Skenario: Peter A.Dawling & Billy Ray
Pemain: Jodie Foster, Peter Sarsgaard, Sean Bean, dll.
Produksi: Touchstone Pictures
Masa putar: 98 menit
Tahun: 2005
Akhirnya kesampaian juga nonton film Jodie Foster ini. Film jenis action dengan Jodie Foster sebagai jagoannya. Settingnya di kabin pesawat udara berkapasitas 400 orang. Gueede banget deh pesawatnya. Namanya Aalto Airlines yang terbang dari Berlin dengan tujuan New York. Kyle Praat (Jodie Foster) ada di dalamnya bersama putri tunggalnya, Julia (Marlene Lawston) yang berumur enam tahun.
Dalam penerbangan yang memakan waktu 13 jam itu, Kyle sempat tertidur selama 3 jam. Ketika ia terjaga, disadarinya Julia sudah tidak ada di kursinya. Setelah dicari ke sana ke mari namun tak juga ketemu, Kyle mulai panik. Mustahil putrinya menghilang secara gaib. Pasti ada seseorang yang telah menyembunyikannya.
Dalam paniknya, Kyle meminta bantuan para kapten pilot (Sen Bean) yang segera memerintahkan krunya untuk mencari Julia. Namun sayang menurut salah seorang pramugari nama Julia tak ada dalam daftar penumpang di penerbangan itu. Konyolnya, Kyle juga tak bisa munjukkan bukti tiket dan boarding pass atas nama Julia. Seseorang tentu telah mencuri darinya.
Sebagai seorang insinyur aeronautika, Kyle sangat paham kondisi dan isi perut pesawat. Oleh karena itu ia yakin putrinya pasti berada di suatu tempat tersembunyi di dalam pesawat tersebut. Maka ia ngotot memaksa sang pilot untuk melakukan pencarian sekali lagi ke seluruh bagian pesawat, termasuk bagasi di mana peti mati suaminya berada.
Ternyata kecurigaan Kyle terbukti. Ada orang jahat di pesawat itu. Kyle yang histeris karena kehilangan putrinya, dituduh sebagai pembajak yang menginginkan uang tebusan sebesar 50 juta US dolar.
Penjahat itu berhasil meyakinkan kapten kapal untuk melakukan pendaratan darurat di Labrador setelah ia meletakkan alat peledak di peti mati suami Kyle di bagasi. Di situ pula ia menyembunyikan Julia.
Di bandara Labrador ini, Kyle harus bertarung dengan penjahat itu demi mendapatkan kembali putri kesayangannya. Sudah bisa diduga dong siapa yang memenangi pertarungan ini.
Film action yang tidak istimewa ini kembali menghadirkan sosok Jodie Foster sebagai perempuan perkasa yang mesti melawan penjahat. Tentu saja ada adegan tembak-menembak khas Hollywood yang mewarnai pertarungan sang jagoan dengan si bandit.
Entah mengapa, sejak perannya sebagai agen FBI di The Silence of The Lambs yang menghadiahinya sebiji Oscar sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik, Jodie kerap kebagian peran stereotip sebagai perempuan jagoan. Terakhir, peran yang sama dimainkannya di film teranyarnya, The Brave One. Apa dia tidak bosan ya atau tidak ingin mencoba peran-peran antagonis yang lebih menantang? sayang banget kan, kalau talenta keaktrisannya cuma terjebak pada peran-peran yang tak jauh berbeda dari satu film ke film lainnya.
endah sulwesi