blog counter






  • Asongan Kebab : Suze Marie
  • Tukang Jagung Brondong : Ida
  • Juru Sobek Karcis : Yuli Bean
  • Centeng : Sitorus
  • Petugas Kebersihan : Mina





  • Bioskop Ferina
  • Bioskop Panas!
  • Bioskop Reygreena




  • Blogger

    FinalSense

    Amazon

    Yahoo

    Ebay



  • Loket 1 : Antie
  • Loket 2 : Jody
  • Loket 3 : Kobo
  • Loket 4 : Perca
  • Loket 5 : Qyu
  • Loket 6 : Tanzil
  • Calo Tiket





  • RAYYA CAHAYA DI ATAS CAHAYA (2012)

    MAMA CAKE (2012)

    THE AMAZING SPIDER-MAN (2012) Marc Webb  A...

    LEWAT DJAM MALAM (1954)

    SANG PENARI

    SNOW WHITE AND THE HUNTSMAN (2012)

    SOEGIJA (2012)

    DI TIMUR MATAHARI (2012)

    Emak Ingin Naik Haji

    Inkheart





    Juni 2007 Juli 2007 Agustus 2007 September 2007 Oktober 2007 November 2007 Desember 2007 Januari 2008 Februari 2008 Maret 2008 April 2008 Mei 2008 Juni 2008 Juli 2008 Agustus 2008 September 2008 Oktober 2008 Desember 2008 Januari 2009 Februari 2009 Maret 2009 April 2009 Mei 2009 Juni 2009 November 2009 Juni 2012 Juli 2012 September 2012







    Minggu, 12 April 2009
    Lonely Hearts

    Sutradara: Todd Robinson
    Skenario: Todd Robinson
    Pemain: John Travolta, Salma Hayek, Jared Leto, Laura Dern, dll.
    Masa putar: 108 menit
    Tahun: 2006

    Film keren ini telat diputar di bioskop-bioskop kita.Tapi tak mengapa. Untuk film bagus seperti ini rasanya tidak ada kata terlambat untuk menyaksikannya.

    Ceritanya ditulis oleh Tood Robinson yang juga bertindak selaku sutradara. Cerita yang diangkat dari kisah nyata ini mengambil seting New York tahun 1940-an tentang kasus pembunuhan yang dilakukan oleh pasangan kekasih Raymon Fernandez (Jared Leto) dan Martha Beck (Salma Hayek). Mereka membunuh beberapa orang perempuan - konon sampai 20 jiwa melayang - untuk memperoleh harta. Umumnya, korban adalah para janda kaya yang meninggalkan warisan berlimpah.

    Awalnya, Ray beraksi sendiri. Bahkan, semula Martha adalah salah seorang targetnya. Modus yang dilancarkan Ray dalam setiap aksinya adalah dengan cara merayu calon korbannya, para wanita yang kesepian anggota the "Lonely Hearts Club". Misalnya, janda-janda perang. Ray lebih banyak memusatkan targetnya pada perempuan-perempuan usia separuh baya yang merasa tersanjung karena berhasil memikat hati seorang pria setampan Ray. Dengan rayuan mautnya Ray sukses menjerat para korbannya hingga suatu ketika berjumpa dengan Martha, cewek cantik jelita yang jatuh cinta setengah mati padanya. Tidak seperti korban-korban sebelumnya yang mudah sekali tertipu, Martha justru kemudian menjadi sekutunya dalam menjalankan aksi-aksi selanjutnya.

    Sebelum berduet dengan Martha, Ray tak pernah membunuh para korbannya. Lelaki licik itu hanya "sekadar" membawa lari uang perempuan-perempuan malang tersebut. Tetapi bersama Martha yang mencintainya secara sangat posesif itu, korban mulai berjatuhan. Martha yang tidak mampu menekan rasa cemburunya terhadap para korban, kerap kehilangan kesabaran dan memilih jalan singkat membunuh mereka secara sadis. Bikin aku mual menontonnya. Saat adegan eksekusi pembunuhan berlangsung, aku selalu menutup mata. Tidak tahan menyaksikan kekerasan dan kekejaman yang terjadi di layar. Hoooeeeeek...! Aku jadi ingat film-film Scorcese dan Tarrantino yang sering mengumbar darah.

    Salma Hayek patut mendapat acungan jempol dariku untuk perannya sebagai Martha yang psikopat, walaupun secara fisik sangat berbeda dengan Martha Beck aslinya. Dengan dingin ia menghabisi korban-korbannya. Bukan hanya wanita dewasa, tetapi juga seorang bocah. Akting Jared Leto juga lumayan. Yang tampil biasa-biasa saja justru pemaran utamanya : John Travolta yang kebagian rol sebagai detektif Elmer "Buster" Robinson. Tidak ada yang istimewa dari akting si jago dansa dalam Saturday Night Fever ini. Elmer Robinson adalah kakek dari Todd Robinson.

    Kekuatan film ini sepenuhnya ada pada ketegangan yang berhasil dihadirkan dalam adegan-adegan pembunuhannya. Misteri yang membuat penasaran bukanlah pada menebak siapa pelakunya, namun pada akan dibunuh dengan cara bagaimana. Ditembakkah? Ditusuk? Dipotong-potong? Diracun? Dicekik? Gilanya, aku menikmati setiap rasa tegang yang berdenyut di jantungku. Wuuaaaah.....apa diam-diam aku juga menyimpan bakat sadistis? Atau memang Todd Robinson sudah bekerja dengan baik menciptakan kengerian-kengerian itu dalam karya debutannya yang didedikasikan untuk kakeknya ini?

    Hal lain yang harus mendapat pujianku adalah desain kostumnya serta detail-detail tahun 40-an yang hadir nyaris tanpa cela, termasuk model rambut dan tata riasnya. Sejenak, dandanan Salma Hayek sebagai Martha mengingatkanku pada aktris legendaris Marylin Monroe. Aslinya, Martha Beck itu seorang wanita bertubuh gemuk yang tidak menarik. Ia memiliki riwayat masa kecil yang kelam. Saat usianya menginjak 13 tahun, ia diperkosa oleh abangnya. Setelah dewasa, Martha bekerja sebagai perawat dan menikahi Alfred Beck sebelum akhirnya bercerai.

    Mengapa ya Todd Robinson tidak memakai aktris yang lebih mirip dengan tokoh aslinya? Todd Robinson tidak cukup berani untuk mengikuti jejak pendahulunya, Leonard Kastle, sutradara yang pertama mengangkat kisah pasangan pembunuh ini dalam film berjudul The Honeymoon Killers (1970). Di film tersebut Martha Beck diperankan oleh Shirley Stoler, aktris bertubuh tambun, mirip Martha Beck asli. Mungkin, Salma Hayek ngeri juga ya kalau harus menggelembungkan tubuh eloknya menjadi sebesar itu.

    Tapi baiklah. Terlepas dari itu, Lonely Hearts merupakan film detektif yang cukup asyik diikuti. Pada 1951, pasangan pembunuh ini akhirnya harus menjalani hukuman mati di kursi listrik penjara Sing Sing.