Judul:Seabiscuit
Sutradara:Gary Ross
Skenario:Gary Ross berdasarkan novel Laura Hillenbrand
Pemain:Jeff Bridges, Chris Cooper, Tobey Maguire,Elizabeth Banks
Distributor:Universal Pictures
Tahun:2003
Seabiscuit adalah nama seekor kuda pacu yang pernah menjadi legenda di arena pacuan kuda Amerika Serikat sekitar tahun 1936 sampai 1940-an. Masyarakat AS pecinta pacuan kuda akan selalu mengingatnya sebagai seekor kuda yang telah mencatat sejarah tersendiri, sebab pada zamannya Seabiscuit yang tak pernah diunggulkan sama sekali telah berhasil mengalahkan kuda jawara saat itu. Keberhasilannya tak muncul tiba-tiba. Di baliknya ada tiga orang yang berperan, yaitu : Charles Howard (Jeff Bridges) sebagai pemilik, Tom Smith (Chris Cooper), perawat dan pelatih sekaligus, serta John "Red" Pollard (Tobey Maguire), sang joki. Ketiga sosok lelaki inilah yang telah menciptakan Seabiscuit menjadi legenda.
Menurut saya, cerita film yang diangkat dari kisah nyata ini, tidak terlalu istimewa. Biasa saja. Bahkan cenderung membosankan. Skenarionya (Gary Ross) dibuat berdasarkan novel yang ditulis oleh Laura Hillenbrand (2001). Bagi penonton yang tidak sabaran, menyaksikan Seabiscuit akan terasa melelahkan. Alurnya berjalan lambat sehingga kita bisa meninggalkannya sejenak untuk pipis atau ke dapur ambil minum tanpa kehilangan lanjutan cerita.
Adalah Tom Smith, mantan koboy yang amat mencintai kuda, yang pertama kali menemukan Seabiscuit. Dengan nalurinya yang tajam tentang kuda, ia segera membujuk majikannya, Charles Howard, untuk membeli kuda tambun dan lamban itu. Charles semula adalah pengusaha mobil. Setelah perceraiannya ia menikah kembali dengan Marcela (Elizabeth Banks) dan bersama-sama dengan istri barunya itu ia beralih ke bisnis pacuan kuda. Ia lalu menyewa Tom sebagai pelatih dan perawat kuda-kudanya. Dalam perjalanan cerita selanjutnya, Tom pulalah yang menemukan John "Red" Pollard dengan bakat jokinya. Mereka bertiga lalu bekerja sama menjadikan si tambun Seabiscuit pemenang dalam berbagai kejuaraan.
Yang paling menarik buat saya dari film ini adalah akting Tobey Maguire sebagai Red Pollard. Amat berbeda karakter yang dimainkannya di sini dengan pada saat ia menjadi Manusia Laba-laba di Spiderman 1 dan sekuelnya. Red Pollard hanyalah joki biasa yang berhasil menjadi juara karena latihan dan kerja keras di samping tentu saja bakat yang dibawanya. Berasal dari keluarga kelas menengah Amerika yang bangkrut, ia lalu memilih jalan hidup sebagai joki setelah gagal menjadi petinju profesional. Maguire berhasil ke luar dari kostum laba-labanya yang ketat itu menjelma sebagai seorang pemuda rapuh yang punya ambisi besar.
Akhirnya, bagi saya, Seabiscuit adalah sebuah film drama tentang perjalanan seseorang mencapai sukses. Tak ada keberhasilan yang jatuh tiba-tiba dari surga ke atas pangkuan kita. Segalanya itu adalah berkat usaha dan kerja keras yang terkadang butuh waktu tidak sebentar.
endah sulwesi
tapi aku suka banget film ini....
tobey selalu keren lah. yah, ceritanya bagus. aku suka!
hmmm belon nonton kirain ceritanya tentang kuda yang dituker sama sekaleng biskuit di laut wekekeke
tuh kan, yuli tuh, kenapa sih selalu nyerempet2... ke makanan? hi hi hi hi hi
hehehe...juga bukan film kuda yg doyan biskuit, yul. juga bukan ttg biskuit berbentuk kuda apalagi kuda berbentuk biskuit. halaaah....
Filmnya Bagus kok. Menginspirasi. Untuk yang ga suka drama mungkin kurang senang... Tapi yang suka drama... Aplagi based on true story pasti suka...☺☺☺