blog counter






  • Asongan Kebab : Suze Marie
  • Tukang Jagung Brondong : Ida
  • Juru Sobek Karcis : Yuli Bean
  • Centeng : Sitorus
  • Petugas Kebersihan : Mina





  • Bioskop Ferina
  • Bioskop Panas!
  • Bioskop Reygreena




  • Blogger

    FinalSense

    Amazon

    Yahoo

    Ebay



  • Loket 1 : Antie
  • Loket 2 : Jody
  • Loket 3 : Kobo
  • Loket 4 : Perca
  • Loket 5 : Qyu
  • Loket 6 : Tanzil
  • Calo Tiket





  • Mon... Jadi Intel Kok Tetap Ganteng, Toh?

    Four Weddings and A Funeral

    MADADAYO

    Transformers (2007)

    Maaf, Saya Hampir Me*wek

    Pride and Prejudice (2005)

    BADAI PASTI BERLALU (INDONESIA/2007)

    Berujung di Kamar Mandi

    OSAMA (2003)

    Bayi Ajaib!







    Rabu, 11 Juli 2007
    BEAUTIFUL SUNDAY (KOREAN/2007)


    Sutradara: Jin Gwang-gyo

    Skenario: Jin Gwang-gyo, Kim Kwon-tae

    Cast: Park Yong-woo, Namgung Min, Min Ji-Hye

    Tahun: 2007


    KENANGAN YANG INGIN DILUPAKAN

    Bagi saya sebuah film yang berhasil adalah sebuah film yang akan terus memacu saya untuk menghabiskan durasi film, sepanjang apapun film itu. Kemudian, ketika film itu berakhir, saya akan merangkai-rangkai kembali kisahnya di benak saya. Dan jika ada sesuatu yang kurang saya pahami, saya akan menontonnya beberapa kali lagi, tanpa rasa bosan, sampai saya benar-benar paham.

    Beautiful Sunday menjadi sebuah film yang berhasil bagi saya. Karenanya, saya menonton sampai beberapa kali secara berturut-turut, dan rasanya belum puas saking menariknya.

    Untuk membayar tagihan perawatan istrinya yang dalam keadaan koma di rumah sakit, Detektif Kang (Park Yong-woo) berusaha mendapatkan uang dengan berbagai cara. Ketika ia terlibat penyerbuan sebuah transaksi narkoba yang sedang terjadi antara seorang gembong narkoba dan rekan bisnisnya, narkoba dan uang yang ada hilang. Dalam laporan kepolisian jumlah narkoba dimanipulasi oleh si detektif. Narkoba tersebut ternyata telah berpindah tangan, dijual oleh seorang gembong narkoba lain, dan si detektif mendapatkan bagian dari hasil penjualan.

    Sampai di sini, saya merasakan aroma film Hong Kong di zaman keemasan dunia filmnya. Saya mengira, beberapa saat lagi saya akan meninggalkan film ini.

    Setelah si gembong narkoba bebas dari hukuman, ia menuntut barang dan uang yang tadinya disetor rekan bisnisnya. Ia telah mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi di balik gagalnya transaksi narkobanya. Hal ini tentu saja membuat Detektif Kang terancam. Bukan hanya kariernya sebagai detektif polisi, tapi juga kehidupannya dan kehidupan istri yang dicintainya.

    Di tengah-tengah ancaman si gembong narkoba, mendadak muncul seorang pemuda bernama Min-Woo (Namgung Min) yang jatuh hati pada seorang gadis penjaga toko buku bernama Su-Yeon (Min Ji-Hye).

    Saat ini, saya seolah-olah menyaksikan dua buah kisah yang terlepas satu sama lain. Saya sampai mengerut-ngerutkan kening memikirkan kaitan dua buah kisah ini. Tapi gagal. Dan saya memutuskan menghabiskan seluruh film.

    Min-Woo berhasil mendekati Su-Yeon, bahkan sukses menikahi gadis itu. Kehidupan mereka sebagai pasangan muda tampak bahagia. Apalagi Su-Yeon akhirnya hamil.

    Sebelumnya, Su-Yeon adalah seorang gadis yang memiliki seorang kekasih lain. Tapi, suatu malam seorang lelaki muda menyergapnya, kemudian memperkosanya. Su-Yeon memutuskan meninggalkan kekasihnya gara-gara kejadian itu.

    Dalam keadaan hamil, tidak semua posisi bercinta bisa dilakukan untuk keamanan si ibu dan bayinya. Posisi bercinta yang mereka pilih –doggy style- mengingatkan Su-Yeon pada malam jahanam ketika kehormatannya direnggutkan secara kasar.

    Mengetahui Min-Yoo lah yang telah memerkosanya dulu, Su-Yeon meninggalkan Min-Woo dan bermaksud mengaborsi kandungannya. Tentu saja, Min-Woo tidak sepakat. Terjadi pertengkaran yang berakhir dengan menancapnya sebilah belati di perut Su-Yeon.

    Cerita berlanjut dan mencapai klimaks di kantor polisi pada suatu hari, tepatnya hari Minggu. Kantor polisi sepi, Detektif Kang yang tengah mabuk menghabiskan waktunya di sana. Saat sedang terkantuk-kantuk di tempat duduknya, muncul Min-Woo menyerahkan dirinya, mengaku jika dia telah membunuh istrinya.

    Percakapan dua lelaki yang tengah putus asa ini akhirnya menjawab kebingungan saya. Sebuah kejutan yang sangat menggedor, yang sama sekali tidak terduga, membuat film ini terasa sungguh memuaskan bagi saya. Saya merasa tertipu. Habis-habisan.

    Gila, keren, hebat. Film ini sama sekali tidak seperti film-film Hong Kong yang saya bayangkan sebelumnya. Skenario dan penggarapan yang dahsyat ‘bersekongkol’ menghasilkan karya yang brilian dan sangat kuat. Akting kedua aktor utama juga terkesan sangat memukau. Di antara keduanya, saya paling suka dengan akting Namgung Min. Ia memiliki penjiwaan yang dalam, berubah-ubah sesuai tuntutan skenario, dengan ekspresi –terutama- yang sangat pas. Yang paling memukau tentu saja aktingnya di adegan ending ketika harus berhadapan dengan aktor utama lain, Park Yong-woo. Wow!

    Ternyata, ternyata, Min-Woo adalah......kenangan yang ingin dilupakan.

    Tidak paham? Cari filmnya, dan tonton. Sebelumnya saya juga tidak paham kok.

    Oya, lima bintang dari saya!


    @MLPosting