Sutradara: Matthew Vaughn
Skenario: Jane Goldman & Matthew Vaughn
Pemain: Claire Danes, Charlie Cox, Michelle Pfieffer, Robert De Niro, dll.
Masa putar: 127 menit
Tahun: 2007
Terus terang, saya menonton film ini dengan sedikit apriori bahwa pasti deh film fantasi nggak jauh-jauh dari pameran efek visual, dongeng, dan cerita hitam putih tentang si baik yang mengalahkan si jahat. Kalau saja tak ada proyek nonton bareng Kubugil and friends, mungkin saya tidak akan pernah tertarik menonton film ini. Saya bukan penggemar film-film fantasi. Apalagi saya juga belum membaca buku karya Neil Gaiman ini. Biasanya sih saya mendahulukan membaca bukunya sebelum menyaksikan filmnya.
Saya tahu di film ini saya akan menyaksikan pameran efek visual seperti lazim terdapat dalam film-film fantasi. Saya juga sudah mengira bahwa saya akan mendapati banyak adegan sihir dan pertarungan. Tetapi bahwa ternyata filmnya sungguh keren, itu benar-benar di luar dugaan saya.
Awalnya saya masih menontonnya setengah hati. Saya benar-benar menonton begitu saja tanpa terlebih dulu memperhatikan para pemainnya. Padahal biasanya siapa yang main itu kerap menjadi pertimbangan utama saya dalam menonton film. Jadi saya pantas terkejut saat tiba-tiba aktris gaek yang masih saja cantik dan seksi, Michelle Pfeiffer, muncul di layar sebagai penyihir yang mendamba memiliki kecantikan abadi (Lamia). Oh, barulah setelah itu saya melotot seraya menegakkan tubuh saya yang tadinya menyender malas di sofa.
Kehadiran Michelle bukan saja berhasil mencuri perhatian saya namun juga membuat saya jadi membaca deretan pemain yang tercantum di sampul DVD-nya (bajakan dong hehehe). Oh..oh...kiranya ada juga Robert De Niro (Kapten Shakespeare) dan Claire Danes (Yvaine) serta oh..Peter O'Toole (King). Maka, kini perhatian saya bukan cuma tercuri tetapi telah terebut sepenuhnya.
Saya tidak akan mengisahkan ringkasan filmnya supaya tidak mengurangi keasyikan Anda menonton nanti. Tetapi percayalah, Anda akan mendapatkan hiburan yang sebenarnya dengan menonton film ini.
Dua jempol untuk efek visual dan make up-nya yang telah sukses menyulap Michelle menjadi nenek berumur 4 abad. Soal aktingnya, ya tentu tidak perlu disangsikan lagi. Michelle memang keren.
Yang juga tak kalah keren pastilah bintang favorit saya: Robert De Niro. Ia sukses memerankan tokoh Kapten Shakespeare yang gay (Salah satu dialognya: "Ingat Nak, reputasi itu dibangun sepanjang hidupmu, tetapi hanya butuh 1 detik untuk meruntuhkannya").
Adegan paling keren adalah saat kapal perompak Kapten Shakespeare berhasil mendarat mulus di atas permukaan laut setelah mengarungi angkasa raya. Adegan tersebut terlihat demikian riil. Yah, seharusnya sih gak perlu heran secara Hollywood gitu loh. Apa sih yang ga bisa dilakukan pabrik film itu?
Ceritanya sendiri sih gak istimewa. Biasa deh layaknya dongeng fantasi dengan sisipan pesan moral tentang pentingnya menjadi orang baik. Ya saya rasa hanya tinggal dongeng-dongeng itu saja yang masih meyakini bahwa pada akhirnya kebaikan akan menang melawan kejahatan.
Sudahlah, pokoknya nggak rugi deh nonton "Stardust". Buat yang belum nonton, tontonlah. Buat yang ingin nonton, selamat menonton. Buat yang sudah nonton, sepakat kan dengan saya bahwa film ini memang keren?
oleh : Endah Sulwesi
setuju..ni film bagus bgt. pertama kali ngeliat iklannya di sbuah film, gw langsung tertarik, walau cerita fantasi tp beda dari yang laen. kr2 kpn ya Indowood bisa ky hollywood:)
Nice Kutu Buku Ngomongin Film