Sutradara: Michel Ocelot Skenario: Michel Ocelot Pengisi suara: Cyril Mourali, Karim M'Riba dll Tahun: 2006 Masa putar: 99 menit.
Selama ini film animasi yang kutonton lebih sering produk Amrik dari pabrik kartun Disney dan Dreamworks. Atau anime dari Jepang hasil bikinan Hayao Mizayaki (studio Ghibli). Sesekali aku ingin juga cobain nonton animasi Eropa. Judulnya Azur et Asmar (Prancis). Seperti kebanyak film animasi, Azur et Asmar juga menghaturkan dongeng (fairy tale) yang penuh fantasi dan keajaiban. Aku nggak ngerti soal kartu atau animas, yang aku tahu bahwa gambar-gambar di film ini bagus banget, kaya dengan detail. Begitu cermat dalam menggambarkan ornamen di dinding, misalnya, atau perhiasan yang dipakai para wanitanya. Sapuan warnanya seperti dibuat dengan cat air : tipis, bergradasi.
Ceritanya nih ada dua orang anak yang diasuh oleh seorang permpuan. Azur, anak bangsawan berkulit, rambut pirang, dan mata bitu. Anak satunya lagi Asmar, kulit coklat, rambut keriting, dan bermata hitam. Asmar anak kandung si wanita pengasuh ini. Mereka menjadi saudara sepersusuan dan tumbuh besar bersama. Setiap malam wanita pengasuh itu mengisahkan dongeng-dongeng indah sebelum tidur. Kelak setelah mereka dewasa, mereka berdua bertekad menjelajah ke negeri dongeng yang diceritakan tersebut.
Ceritanya sih biasa saja. Tapi seperti sudah kusebut di atas tadi, gambar-gambarnyalah yang menarik. Cemerlang, colourful, indah, enak dinikmati. Setting Afrika dan Timur Tengah ditampilkan dengan indah lewat lukisan alam, kostum, aksesori, dan istananya. Tidak seperti animasi Amrik yang riang gembira dan penuh humor, Azur et Asmar ini terkesan serius sebagai sebuah film kanak-kanak. Tak ada hewan peliharaan yang menjadi sahabat para tokohnya. Tak ada tokoh lucu sebagai "gareng-petruknya". Kalaupun ada si Crapoux, itu juga tidak lucu (atau aku yang nggak ngerti ya? Heeeeee). |